wallpaper-love-bergerak-gif-love-wallpaper-gif

wallpaper-love-bergerak-gif-love-wallpaper-gif

Thursday, June 14, 2012

Biografi Antony van Leeuwenhoek - Penemu Sel

Antony van Leeuwenhoek (1632-1723) lahir di Delft, Negeri Belanda. Dia berasal dari famili kalangan tengah dan hampir sepanjang hidupnya jadi pegawai kotapraja dalam posisi yang tidak begitu penting. Penemuan Leeuwenhoek yang besar tak lain akibat hobinya memicing-micingkan mata lewat kaca mikroskop. Pada saat itu, tentu saja, orang tidak bisa begitu saja lari ke toko dan beli mikroskop, karena itu Leeuwenhoek membikinnya sendiri. Dia samasekali bukan penggosok lensa profesional dan belum pernah dapat didikan khusus di bidang itu. Meski begitu, keahlian yang dikembangkan amat luar biasa, jauh melampaui kebiasaan para profesional pada saat itu.


Kendati perangkat mikroskop sudah ditemukan orang sebelum Leeuwenhoek lahir, dia tidak menggunakannya. Sebaliknya, dengan cermat dan tepat dia menggosok lensa berukuran kecil. Leeuwenhoek mampu menghasilkan mikroskop yang punya daya kekuatan pengamatan yang jauh lebih baik dari mikroskop yang sudah ada. Salah satu dari lensa yang masih ada punya kapasitas membesarkan sekitar 270 kali, bahkan ada pertanda dia berhasil membuat lebih sempurna dari itu.

Leeuwenhoek punya kesabaran yang amat sangat dan pengamat yang tekun, punya penglihatan tajam serta rasa ingin tahu yang tak terhingga. Dengan lensa yang teramat kecil itu dia meneliti pelbagai macam benda, mulai rambut hingga sperma anjing, dari titik hujan hingga serangga kecil. Juga serat, bagian kulit dan macam-macam benda lainnya. Dia membuat catatan yang teliti dan membuat gambar sketsa terperinci dari tiap apa saja yang diamatinya.

Terhitung tahun 1673 dan seterusnya, Leeuwenhoek senantiasa menjalin hubungan dengan "The Royal Society of England" suatu lembaga ilmiah terkemuka pada jaman itu.

Meskipun dia tak punya latar belakang pendidikan tinggi (cuma sekolah dasar dan cuma tahu satu bahasa, bahasa Belanda), dia terpilih jadi anggota lembaga ilmiah itu pada tahun 1680. Dia juga jadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan di Paris.

Leeuwenhoek dua kali kawin, punya enam anak tetapi tanpa cucu. Kesehatannya baik, masih dapat bekerja keras di akhir-akhir hayatnya. Banyak tokoh kenamaan mengunjunginya, termasuk Czar Rusia, Peter Yang Agung, dan Ratu Inggris. Dia menghembuskan nafas penghabisan tahun 1723 juga di Delft pada umur 90 tahun.

Leeuwenhoek melakukan banyak penemuan penting. Dialah orang pertama yang menjabarkan spermatozoa (1677), dan merupakan salah seorang yang mula-mula menjabarkan darah merah dandarah putih. Dia menentang teori tentang generasi spontan bentuk sederhana dari kehidupan dan memaparkan banyak bukti-bukti yang berlawanan dengan itu. Dia mampu menunjukkan, misalnya, bahwa hewan kecil pemakan darah tak bersayap berkembang biak dalam cara serupa dengan insekta bersayap.

Penemuan terbesarnya muncul tahun 1674 tatkala ia membuat penelitian pertama kali terhadap kuman. Ini merupakan salah satu penemuan besar tentang cairan sperma yang mengakibatkan penyuburan dalam sejarah manusia. Di dalam titik air kecil itu Leeuwenhock menemukan suatu dunia yang sama sekali baru, sepenuhnya dunia tak terduga, penuh dengan kehidupan. Meski belum disadarinya, dunia baru ini punya arti amat penting kepada umat manusia. Sesungguhnya, "benda amat kecil mikroskopis" itu yang diamatinya sering merupakan faktor kekuatan penting baik untuk kehidupan maupun kematian manusia. Sekali sudah ditelitinya, Leeuwenhoek sanggup menemukan kuman di pelbagai tempat yang berbeda-beda: di sumur dan di kubangan, di titik air hujan, di mulut dan usus menuju anus manusia. Dia melukiskan pelbagai bentuk bakteri, juga protozoa dan menghitung ukurannya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.