Pernah mendengan tentang danau yang mempunyai
dua rasa dan bening laksana kaca? Kalau belum datang saja ke Danau Labuan
Cermin!
Danau Labuan Cermin terletak di Desa Labuan
Kelambu di Kecamatan Biduk-biduk Kalimantan Timur yang bisa ditempuh dengan perjalanan
darat sekitar 6 sampai 7 jam dari ibukota Kabupaten Berau, Tanjung Redeb. Untuk
mencapai Berau sendiri ada beberapa cara seperti yang biasa dilakukan untuk
mencapai Kepulauan Derawan. Memang biasanya wisatawan yang kesini biasanya
terlebih dahulu mengunjungi surga bawah laut di Kepulauan Derawan.
Danau ini memiliki aliran air asin yang hanya
ada di bagian bawah danau dan tawar di permukannya.
Bagian atas Danau Labuan Cermin berisi air tawar seperti danau pada
umumnya. Namun beberapa meter di bawahnya terdapat aliran air asin.
Anehnya, kedua jenis air ini tidak tercampur. Secara kasat mata dapat
dilihat bahwa air laut dan air tawar dipisahkan oleh lapisan serupa
awan.
Belum ada yang melakukan penelitian di daerah ini sehingga terbentuknya fenomena ini masih menjadi misteri.
Lapisan keruh berwarna putih itu diduga hasil pembusukan organisme dasar labuhan yang terperangkap dan tak bisa pergi. Dua jenis air di danau ini juga menghadirkan organisme dari dua dunia. Ikan air tawar hidup di permukaan, sedangkan ikan air laut bisa ditemukan di dasar danau.
Air asinnya bisa dijumpai pada kedalaman sekitar 2 meter dari permukaan
danau. Rupanya ketebalan lapisan air tawar dan air asin bisa berubah
sesuai dengan pasang-surut air laut.
Danau mungil ini dikelilingi hutan dan ada tebing menjulang tinggi di salah satu sisinya. Tak mengherankan jika danau ini diberi nama Labuan Cermin, airnya jernih sekali sampai orang bisa bercermin di atasnya. Arus di beberapa tempat cukup kuat dan mudah menyeret orang yang tak bisa berenang.
Danau mungil ini dikelilingi hutan dan ada tebing menjulang tinggi di salah satu sisinya. Tak mengherankan jika danau ini diberi nama Labuan Cermin, airnya jernih sekali sampai orang bisa bercermin di atasnya. Arus di beberapa tempat cukup kuat dan mudah menyeret orang yang tak bisa berenang.
Dari beranda kita bisa melihat ikan berseliweran. Ada ikan yang banyak
durinya, ada ikan yang menyengat dan ikan yang bertubuh pipih panjang.
Tak hanya dikunjungi oleh para nelayan, PIN juga menjadi tempat berkumpul anak-anak nelayan yang hendak menonton film tentang kehidupan laut atau membaca koleksi perpustakaan.
Tak hanya dikunjungi oleh para nelayan, PIN juga menjadi tempat berkumpul anak-anak nelayan yang hendak menonton film tentang kehidupan laut atau membaca koleksi perpustakaan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.